BESAUM KE PENEMU NGEMANSANG KE MENUA BALA KABAN KITAI KETUNGAU NYADI KESUTIK TUJU

Kamis, 25 Februari 2010

MUSDAT agar bisa suarakan aspirasi masyarakat ketungau hulu

SENANING-Para tumenggung, ketua adat, kepala desa dan tokoh adat masyarakat dari 18 desa dan dusun yang ada di Kecamatan Ketungau berkumpul di Senaning guna mengikuti musyawarah adat Dewan Adat Dayak. Musdat yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna ini, dibuka Bupati Sintang Drs Milton Crosby M Si, (3/2) lalu.
Kainan, ketua panitia menjelaskan bahwa peserta musdat yang berjumlah 60 orang, akan membahas AD/ART DAD, memilih pengurus DAD periode 2010-2013, dan merencanakan program kerja. “Kami berharap dengan musdat ini dan adanya ketua baru ke depanya organisasi DAD di Kecamatan Ketungau Hulu semakin berwibawa dan mampu berperan dalam baik dalam melindungi masyarakat adat dan menegakan hukum adat,” tegas Kainan.
Pj Ketua DAD Ketungau Hulu Yoel Marwan, SH mengatakan masyarakat adat merupakan bagian integral dari NKRI yang keberadaanya harus dijaga dan dipelihara. “Masyarakat adat tidak terlepas dari hukum adat dan hukum adat hidup ditengah masyarakat adat yang mempunyai hak untuk hidup dan berkembang,” sambungnya..
Camat Ketungau Hulu Gambang, S Sos berharap dengan musdat tersebut, DAD Ketungau Hulu bisa menyusun program kerja yang efektif  dan produktif di masa yang akan datang sehingga bisa menunjukkan eksistensi DAD dengan terus bergerak dan menjalankan tugas dengan baik.
“Saya berharap DAD bisa terus menyuarakan kepentingan masyarakat adat demi keadilan dan kesejahteraan. Kita juga harus mengangkat berbagai kearifan dan budaya lokal. DAD merupakan mitra strategis pemerintah kecamatan dalam pembangunan masyarakat,” katanya.
Sekretaris Umum DAD Kabupaten Sintang Drs Askiman, MM mengungkapkan selama ini Pemkab Sintang sudah banyak membantu kinerja DAD Kabupaten Sintang sehingga bisa melaksanakan dan mengikuti gawai Dayak tingkat kabupaten, propinsi dan nasional. “Selama ini kepentingan masyarakat adat selalu mendapatkan dukungan dari Pemkab Sintang dan DPRD Sintang. Kita akan terus dorong agar DAD di kecamatan bisa menggali seluas-luasnya potensi hukum adat dan berupaya agar hukum adat yang ada bisa dibukukan agar tidak hilang,” terang Askiman.
Sementara Bupati Sintang mengungkapkan fakta sejarah dunia yang mencatat ada dua suku yang sudah hilang yakni suku Inca dan Maya. “Jangan sampai Suku Dayak seperti itu, maka mari kita bangun kebersamaan dan persatuan, menggali nilai seni budaya serta menjaga dan melestarikannya,” harapnya.
Milton menyarankan agar hukum adat yang ada bisa dibukukan agar tidak hilang dan tetap eksis. Saya juga mendorong agar nilai seni seperti Janeh, Kana dan nyanyian adat lainnya bisa direkam dan didokumentasikan. “enda cagar seni seperti Kelaik dari Kayan, perisai hiasan dan gendang dari Belebuk bisa terus diproduksi” jelas.
Usai membuka musdat, Bupati Sintang melanjutkan kegiatannya di Desa Sungai Seria guna mengadakan tatap muka dengan masyarakat di Balai Desa setempat. Usai acara tatap muka, Bupati Sintang langsung kembali pulang ke Sintang.
Sementara dua acara lainnya dilanjutkan rombongan lainnya yakni penanaman perdana bibit karet oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sekretaris Dinsosnakertrans, Sekretaris Kecamatan Ketungau Hulu, dan  Kasat Pol PP. Bibit karet merupakan bantuan dari program P2WP dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal yang berjumlah 50 ribu bibit karet.
Penancapan tiang pertama pembangunan Gedung Taman Kanak-Kanak dilaksanakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Drs. Ignatius Juan, MM. Biaya pembangunan TK tersebut bersumber dari dana PNPM-MP  sebesar 90 juta. Menurut Kepala Desa Sungai Seria D. Kelemen, Gedung TK nantinya berukuran 6,5 x 18 meter  yang terbagi 3 lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar