BESAUM KE PENEMU NGEMANSANG KE MENUA BALA KABAN KITAI KETUNGAU NYADI KESUTIK TUJU

Jumat, 19 Oktober 2012

ALAMKU

 Suasananya enak dan nyaman, berharap suatu saat ada keprihatinan dari pemerintah untuk bisa lebih peka terhadap tempat seperti ini sebagai promosi wisata alam

Rabu, 17 Oktober 2012

RISALAH KAMPUNG KU

Baru saja saya mendengar ucapan salah teman ku yang juga aparat pemerintah di desa tempat kelahiran ku, bunyinya seperti ini "gelapnya gak malam tu, pemerintah ntalah mat meri listrik jarak" kalau di artikan teman ku ingin mengungkapkan bahwa gelapnya malam ini, pemerintah tidak mampu sekali memberi listrik.persoalan tersebut tak kunjung selesai sampai saat ini.

Aku pernah ingat ketika masih duduk di bangku SMP dulu, kata orang-orang nanti kalau sudah tahun 2000-an masyarakat dikampung sudah enak, jalan sampai kekampung-kampung akan di aspal, listrik pun sudah ada di kampung di bangun oleh pemerintah.Maklum pergantian ke tahun 2000-an di anggap banyak orang sebagai tahun yang sakral dan di pihak lain juga pada waktu itu juga di informasikan kalau tahun 2000-an merupakan tahun perdagangan bebas.

Tapi bagi masyarakat di kampung ku (maaf belum menyebutkan alamat lengkap) Desa Sungai Pisau (dulunya dusun sui Antu) kecamatan ketungau hulu kabupaten sintang serta pada umumnya wilayah di kecamatan ketungau hulu, realita yang terjadi memang masyarakatnya sangat terpinggirkan dari sisi pembangunan, dan jika bisa di katakan masyarakat kita memang tidak pernah di bangun bahkan tidak di perhatikan. proyek-proyek pembangunan maupun bantuan yang ada hanya untuk menyenangkan masyarakat sesaat, dan sebaliknya menguntungkan para oknum tertentu yang tidak benar-benar di arahkan untuk membangun.

Persoalan-persoalan yang ada tersebut juga tidak pernah membuat pihak pemerintah memprioritas secara terealisasi untuk membangun wilayah perhuluan dari keterbelakangan.Selama ini bahkan para pengambil kebijakan dikabupaten sintang berdiri di balik isu strategis wilayah perbatasan dan kondisi masyarakatnya untuk melakukan lobi-lobi politis terkait sumber anggaran. Bahkan semua pihak berebut jualan isu perbatasan demi kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu.

kami belum merdeka...
merdeka dari gelapnya malam...
merdeka dari keterbelakangn pembangunan....
merdeka dari kemiskinan....