BESAUM KE PENEMU NGEMANSANG KE MENUA BALA KABAN KITAI KETUNGAU NYADI KESUTIK TUJU

Rabu, 24 Maret 2010

KAMPUNG NYELAWAI BERDIRI SEBATANG KARA

Dusun Nyelawai merupakan salah satu dari wilayah administratif desa sungai Bugau Rentong kecamatan ketungau hulu. Untuk menuju dusun ini bisa melewati jalan poros kabupaten yang menuju ke pusat desa sungai bugau rentong dengan menggunakan sepeda motor setelah di lanjutkan dengan melewati jalan setapak dengan berjalan kaki sekitar 1 jam setengah, karena memang belum ada jalan yang bisa di lewati untuk sepeda motor masuk kesana. jalur lain bisa melewati desa sungai pisau sekitar 3 sampai 4 jam berjalan kaki melewati hutan masyarakat adat maupun bekas ladang, karet lokal  serta tembawai masyarakat. Dusun nyelawai berjarak sekitar 19 km dari ibu kota kecamatan ketungau hulu senaning, sampai awal tahun 2010 ada sekitar 74 kk penduduk yang mendiami dusun ini.Mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai peladang (beuma),menoreh karet dan ada yang mengadu nasib ke serawak malaysia bekerja baik sebagai pembantu rumah tangga maupun bekerja di perkebunan karet serta sawit.

ketika daerah lainnya sedang gencar-gencarnya membangun desa ataupun dusunnya baik karena memang ada program dari pemerintah maupun bantuan dari anggaran dana desa (ADD), tetapi yang terjadi di dusun yang berdekatan langsung dengan bukit bugau ini malah sebaliknya,seakan-akan masyarakat di dusun nyelawai di anak tirikan dan terpinggirkan dari pembangunan baik itu infrstruktur jalan yang selama ini harapkan masyarakat maupun yang lainnya.padahal jarak dusun ini dengan pusat desa  hanya sekitar 5 km.jika kita melihat dari anggaran dana desa yang ada saat ini yang hampir 100 jutaan, bisa saja pihak desa mengalokasikan dana tersebut beberapa persen saja untuk  membangun infrastruktur jalan menuju dusun nyelawai,tetapi menurut penuturan masyarakat disana memang dari pihak desa maupun kecamatan tidak sama sekali terhadap pembangunan di daerah mereka.Bahkan pernah mereka mengusulkan kepada pihak perusahaan sawit untuk membuka jalan, pihak perusahaan menyanggupi untuk membuka jalan secara cuma-cuma dari desa sungai pisau menuju dusun nyelawai, setelah datang yang kedua kalinya pihak perusahaan menyatakan akan membuka jalan tetapi kiri-kanan jalan sepanjang 60 meter akan menjadi milik perusahaan, masyarakat nyelawai heran sekali dengan pernyataan pihak perusahaan, mereka sadar telah di tipu pihak perusahaan sawit tersebut, akhirnya mereka menolak keinginan perusahaan tersebut maupun pembukaan jalan. 

kenyataan pahit lainnya yang harus dialami oleh masyarakat dusun nyelawai selama bertahun-tahun yakni tentang kondisi sarana dan prasarana pendidikan. menurut salah satu penuturan guru honorer di sana yakni bapak Marjitu bahwa pembangunan 1 lokal gedung sekolah secara swadaya dari masyarakat sejak tahun 1992 sampai saat ini masih berstatus swasta dan untuk pengajarnya juga masih honorer semua. pernah masyarakat mengusulkan baik itu guru yang berstatus PNS maupun status sekolah ke pihak desa serta kecamatan tetapi tidak pernah di tanggapi sampai saat ini. jika di lihat komposisi jumlah murid yang hampir 90-an bahkan hampir sama dengan jumlah murid yang ada di sekolah induk pusat desa mereka.

fakta-fakta yang terjadi di masyarakat dusun nyelawai tersebut merupakan sekian banyak dari permasalahan yang terjadi di setiap daerah perbatasan, yang tentunya harus menjadi bahan kritisi dan tindakan kongkret dari pemerintah kita saat ini.daerah perbatasan yang menjadi garda terdepan bangsa ini seharusnya menjadi program khusus dalam percepatan pembangunan.ketika pembangunan yang tidak tepat pada sasaran dan tujuan maka akan menimbulkan ketimpangan sebuah pembangunan.oleh karena itu tentu memerlukan komitmen dan kekompakan kita semua baik itu pemerintah maupun masyarakat agar apa yang menjadi program pembangunan dapat di sinergikan dengan aspirasi masyarakat sehingga pada akhirnya menjadi satu kesatuan yang tepatguna dengan tujuannya.